Celurit emas

Celurit emas
Roh-roh bunga yang layu sebelum semerbak itu
Mengadu kehadapan celurit yang ditempa dari jiwa,
Celurit itu hanya mampu berdiam, tapi ketika tercium bau tangan

Yang
Pura-pura mati dalam terang
dan
Bergila dalam gelap
Ia jadi mengerti : wangi yang menunggunya di seberang
Meski ia menyesal namun gelombang masih ditolak
Singgah ke dalam dirinya

Nisan-nisan tak bernama tersenyum karena celurit itu
Akan menjadi taring langit, dan matahari
Akan mengasahnya pada halaman-halaman kitab suci

Celurit itu punya siapa?
Amin!

Oleh : D. Zawawi Imron


Comments